BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten di mana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik
diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai
tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).
Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus menerus
sehingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah 110/90 mmHg.
Hipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah perifer dan kardiak
output (Wexler, 2002). Menurut
UU no 4 tahun 1945 Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang mencapai umur 55
tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya
sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain (Wahyudi, 2000). Fenomena yang
terjadi di Desa Pagerwojo Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo banyak lanjut usia
(Lansia) yang jarang memeriksakan kesehatannya, terutama mengukur tekanan darah
ke Posyandu atau instalasi kesehatan lainnya. Banyak dari para lansia tersebut
yang sebelumnya tidak mempunyai penyakit hipertensi, ternyata saat diperiksa
tanda-tanda vital sebagian besar tekanan darahnya meningkat (tinggi). Para
Lanjut Usia (Lansia) tidak mengetahui penyebab tekanan darahnya meningkat, yang
selain dikarenakan oleh faktor usia, juga dikehidupan
sehari-hari lansia sering sekali menerapkan pola makan yang tidak teratur,
mengkonsumsi makanan rendah serat, tinggi lemak, tinggi
gula dan mengandung banyak garam (Natrium Chlorida), yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi
Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2009, diketahui prevalensi hipertensi di Indonesia
mencapai 31,7% dari populasi pada usia lanjut (Lansia) dan 30% disebabkan oleh
pola makannya yang tidak teratur. Dari 31,7% lansia tersebut lebih banyak
berjenis kelamin perempuan (52%) dibandingkan laki-laki (48%). Berdasarkan
hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 20 lansia di Desa Pagerwojo
Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 26 februari 2013 didapatkan
data 3 lansia yang memiliki pengetahuan yang baik tentang diit rendah garam,
dan 7 lansia yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang diit rendah garam,
serta 10 lansia yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang diit rendah
garam. Dari 3 lansia yang memiliki pengetahuan yang baik saat diukur tekanan
darahnya menunjukkan 2 lansia yang tekanan darahnya normal dan 1 lansia yang
tekanan darahnya pre hipertensi, sedangkan 7 lansia yang pengetahuannya cukup
saat diukur tekanan darahnya menunjukkan 2 lansia yang tekanan darahnya normal,
2 lansia yang tekanan darahnya pre hipertensi dan 3 lansia yang tekanan
darahnya meningkat (stadium 1) dan 10 lansia yang pengetahuannya kurang saat
diukur tekanan darahnya menunjukkan 2 lansia yang tekanan darahnya normal, 1
lansia yang tekanan darahnya pre hipertensi dan 7 lansia yang tekanan darahnya
meningkat (stadium 1).
Adapun
faktor penyebab kurangnya pengetahuan lansia tentang diit rendah garam
dikarenakan kurangnya pemahaman tentang kesehatan, karena mereka tidak memperoleh
informasi yang cukup dan benar ketika memasuki usia tua. Selain itu lansia
jarang tersentuh pelayanan kesehatan Geriatri (informasi dan pelayanan medis)
terutama tentang
makanan yang sehat dan batasan pemberian garam yang tepat, akan mengakibatkan peningkatan
tekanan darah. Sehingga banyak lansia yang beresiko terkena hipertensi.
Konsep solusi yang ditawarkan oleh peneliti dari
fenomena diatas adalah memberikan Healt
Education untuk meningkatkan pengetahuan lansia mengenai diit rendah garam, sehingga
lansia dapat memahami penyebab hipertensi serta memperbaiki persepsi dan pola
hidup lansia. Lansia diharapkan untuk dapat menjalankan pola hidup sehat
didasari dengan pengetahuan yang cukup sehingga kesehatan dan kesejahteraan
hidup lansia akan menjadi lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari
latar belakang diatas peneliti
merumuskan masalah yaitu “Adakah Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang
Diit Rendah Garam Dengan Resiko Hipertensi di Desa Pagerwojo Kecamatan Buduran
Kabupaten Sidoarjo ?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan
Umum
Mengetahui Tingkat
Pengetahuan Lansia Tentang Diit Rendah Garam Dengan Resiko Hipertensi di Desa
Pagerwojo Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo.
1.3.2
Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk
menganalisa Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Diit Rendah Garam di Desa
Pagerwojo Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo.
1.3.2.2 Untuk
mengidentifikasi Resiko Hipertensi di Desa Pagerwojo Kecamatan Buduran
Kabupaten Sidoarjo.
1.3.2.3 Untuk
mengidentifikasi adanya Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Diit Rendah
Garam Dengan Resiko Hipertensi di Desa Pagerwojo Kecamatan Buduran Kabupaten
Sidoarjo.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi
Institusi
Penelitian ini dapat
dijadikan masukan institusi untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
lansia tentang diit rendah garam dengan resiko hipertensi
1.4.2 Bagi
Responden
Bagi responden lansia
dapat menambah pengetahuan tentang diit rendah garam.
1.4.3 Bagi
Ilmu Keperawatan
Untuk meningkatkan asuhan keperawatan, perkembangan IPTEK
dan untuk mengembangkan profesi keperawatan
1.4.4 Bagi
Peneliti
Dapat menambah
pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang hubungan tingkat pengetahuan lansia
tentang diit rendah garam dengan resiko hipertensi.
1.5
Batasan
Penelitian
1.5.1 Ruang Lingkup
Ruang
lingkup penelitian ini adalah Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Diit
Rendah Garam Dengan Resiko Hipertensi di Desa Pagerwojo Kecamatan Buduran
Kabupaten Sidoarjo.
1.5.2 Objek Penelitian
Objek
penelitian ini adalah semua lansia (>45 tahun) di Desa Pagerwojo Kecamatan
Buduran Kabupaten Sidoarjo.